Definisi dan fungsi
Minyak transformator adalah cairan yang dihasilkan
dari proses pemurnian minyak mentah. Selain itu minyak ini juga berasal dari
bahan bahan organik, misalnya minyak piranol dan silikon, berapa jenis minyak transformator
yang sering dijumpai dilapangan adalah minyak transformator jenis Diala A,
diala B dan Mectrans.
Minyak transformator merupakan salah satu bahan
isolasi cair yang dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin pada
transformator. Sebagian bahan isolasi minyak harus memiliki kemampuan untuk menahan
tegangan tembus, sedangkan sebagai pendingin minyak transformator harus mampu
meredam panas yang ditimbulkan, sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak
diharapkan akan mampu melindungi transformator dari gangguan.
Struktur
Minyak transformator mempunyai unsur atau senyawa
hidrokarbon yang terkandung dalam minyak transformator ini adalah :
1.senyawa hidrokarbon parafinik.
2.senyawa hidrokarbon naftenik.
3.senyawa hidrokarbon aromatik.
Selain
ketiga senyawa diatas minyak transformator
masih mengandung senyawa yang disebut zat aditif meskipun kandungannya
sangat
kecil.Kenaikan suhu pada transformator akan menyebabkan terjadinya
proses hidrokarbon pada minyak, nilai
tegangan tembus dan kerapatan arus konduksi merupakan beberapa indikator
atau
variable yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu minyak
transformator memiliki ketahanan listrik yang memahami persyaratan yang
berlaku.
No.
|
. Sela (mm)
|
Teg.Tembus (kv)
|
1
|
2.5
|
23,868
|
2
|
5
|
40,906
|
3
|
7.5
|
58,782
|
4
|
10
|
69,466
|
Secara
analisa kimia ketahanan listrik suatu minyak transformator dapat
menurun akibat adanya pengaruh asam dan pengaruh tercampurnya minyak
dengan air. Untuk
menetralisir keasaman suatuminyak transformator dapat menggunakan potas
hidroksida (KOH). Sedangkan untuk
menghilangkan kandungan air yang terdapat dalam minyak tersebut yaitu
dengan cara memberikan
suatu bahan higroskopis yaitu selikagel.
Standart
Minyak
Dalam menyalurkan perannya sebagai pendingin,
kekentalan minyak
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh minyak
transformator
adalah sebagai berikut.
1. Kejernihan
Kejernihan minyak isolasi tidak boleh mengandung suspensi atau endapan
(sedimen).
2. Massa jenis
Massa jenis dibatasi agar air dapat terpisah dari minyak isolasi dan tidak
melayang.
3. Viskositas kinematika
Viskositas memegang peranan penting dalam pendinginan, yakni untuk
menentukan kelas minyak.
4. Titik nyala
Titik nyala yang rendah menunjukkan adanya kontaminasi zat gabar yang mudah
terbakar.
5. Titik tuang
Titik tuang dipakai untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis peralatan
yang akan menggunakan minyak isolasi.
6. Angka kenetralan.
Angka kenetralan merupakan angka yang menunjukkan penyusutan asam minyak
dan dapat mendeteksi kontaminasi minyak, menunjukkan kecendrungan perobahan
kimia atau indikasi
perobahan kimia dalam bahan tambahan.
7. Korosi belerang
Korosi belerang kemungkinan dihasilkan dari adanya belerang bebas atau
senyawa belerang yang tidak stabil dalam minyak isolasi.
8. Tegangan tembus
Tegangan tembus yang terlalu rendah menunjukkan adanya kontaminasi seperti
air, kotoran atau partikel konduktif dalam minyak.
9. Kandungan air
Adanya air dalam dalam isolasi menyebabkan menurunnya tegangan tembus dan
tahanan jenis minyak isolasi akan mempercepat kerusakan kertas pengisolasi.
Transformator
menggunakan minyak
1. )CorrugatedWall
2. ) Thermometer With Contact
3. ) Buschollz Relay
4. ) HV Insulator
5. ) AG Insulator
6. ) Oil Extension Tank
7. ) Dehydrating Breather
8. ) Magnetic Oil Level Indicator
9. ) Junction Box
10. ) Label
11. ) Oil Drain Valve
12. ) Wheels
2.Minyak Pada Circuit Breakers
(PMT)
Definisi dan fungsi
Pemutus Tegangan dengan Medium Minyak ( PMT Dengan Medium Minyak )
merupakan salah satu peralatan pengaman jaringan listrik pada Gardu- Gardu Induk baik pada
Gardu Induk tegangan ekstra tinggi ( GITET ), Gardu Induk Tegangan Tinggi
(GITT), maupun Gardu Distribusi. Agar komponen-komponen pada jaringan listrik
Gardu Induk dapat bekerja dengan optimal dalam
menyalurkan listrik tanpa adanya gangguan, maka dipasanglah
peralatan-peralatan pengaman salah satunya adalah peralatan pemutus tegangan
dengan medium minyak yang digunakan sebagai pengaman apabila terjadi gangguan pada jarinan listrik. Jenis minyak yang digunakan pada PMT Medium Minyak ini adalah Dielektrik.
Struktur
PMT dengan Medium Minyak ini dibagi menjadi dua, antara lain : PMT dengan sedikit minyak yang digunakan pada gardu induk tegangan tinggi (GITT
) yang memiliki tegangan sebesar 150 KV. Dan PMT dengan menggunakan banyak
minyak biasanya digunakan pada Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi yang memiliki
tegangan sebesar 500 KV.
MT Minyak
Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.
Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.
Gas yang timbul karena dekomposisi minyak menimbulkan tekanan
terhadap minyak, sehingga minyak terdorong ke bawah melalui leher bilik. Di
leher bilik, minyakini melakukan kontak yang intim dengan busur api. Hal ini
akan menimbulkan pendinginan busur api, mendorong proses rekombinasi dan
menjauhkan partikel bermuatan dari lintasan busur api.
Minyak yang berada diantara kontak sangat efektif memutuskan arus. Kelemahannya adalah minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak memperlambat pemisahan kontak, sehingga tidak cocok untuk sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat.
Sakelar PMT minyak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Minyak yang berada diantara kontak sangat efektif memutuskan arus. Kelemahannya adalah minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak memperlambat pemisahan kontak, sehingga tidak cocok untuk sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat.
Sakelar PMT minyak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Sakelar PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit Breaker), pada tipe ini minyak berfungsi sebagai peredam loncatan bunga api listrik selama terjadi pemutusan kontak dan sebagai isolator antara bagian-bagian yang bertegangan dengan badan, jenis PMT ini juga ada yang dilengkapi dengan alat pembatas busur api listrik.
- Sakelar PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low oil Content Circuit Breaker), pada tipe ini minyak hanya dipergunakn sebagai peredam loncatan bunga api listrik, sedangkan sebagai bahan isolator dari bagian-bagian yang bertegangan digunakan porselen atau material isolasi dari jenis organik.
1
bushing
6 plunger guide
2 oil level
indicator 7
arc control device
3
vent 8 resistor
4 current transformer
9 plunger bar
5 dashpot
3.Minyak
Pada Kabel
Definisi
dan fungsi
Dalam penyaluran tenaga listrik dari pusat-pusat
pembangkit ke konsumen biasanya dilakukan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT), seiring dengan perkembangan daerah, maka didaerah perkotaan SUTT sulit
dipergunakan karena kesulitan lahan untuk tower maka digunakan Saluran
Kabel Tegangan Tinggi (SKTT). Selain itu kabel juga digunakan untuk penyaluran
tenaga listrik antar pulau dengan menggunakan Saluran Kabel Laut Tegangan
Tinggi. (SKLT).
Kabel yang
digunakan untuk SKTT maupun SKLT biasanya kabel berisolasi kertas yang diberi
minyak dan disebut kabel minyak atau kabel yang berisolasi Cross-linked
polyethylene (XLPE) yang disebut kabel XLPE.
KABEL MINYAK
Kabel ini
menggunakan isolasi yang terbuat dari jenis isolasi padat terdiri dari kertas
yang diresapi dengan Viskos Compon dan dilakukan treatment dengan minyak
untuk membuang kelembaban serta udara, karena itu dinamakan kabel minyak.
BAGIAN-BAGIAN
KABEL MINYAK
Bagian-bagian
dari kabel minyak ini terdiri dari:
·
Konduktor.
·
Kanal minyak
·
Insulation
·
Minyak impregnasi
·
Electrostatic Screen
·
Penguat dan Selubung logam
·
Pengaman karat.
a. Konduktor
Konduktor
yang digunakan yaitu tembaga atau aluminium, logam tersebut dipilih dengan
pertimbangan beberapa hal yaitu arus beban dan keekonomisan.
Konduktor Hollow
dibuat dengan segmental Strip yaitu untuk kekukuhan atau kekuatan yang lebih
tinggi dan telah digunakan sampai dengan penampang 2000 mm2. Untuk mentransfer
beban listrik yang besar (very Heavy load ) biasanya digunakan
konduktor “Milliken”. Konduktor tersebut umumnya dibuat “Six Stranded
Segmen” dan terisolisasi antara segmen satu dengan yang lain, tersusun
disekeliling kanal yang berisi spiral penyangga dan diikat bersama dengan pita
Bronze. Masing – masing segmen dibentuk oleh sejumlah konduktor bulat dan
terpasang kompak pada bentuk segmen yang dibutuhkan. Konstruksi harus dibuat
equal, untuk mengurangi rugi-rugi akibat efek kulit, Skin efek juga dipengaruhi
oleh ukuran kanal (Duct), misalnya untuk konduktor 1600 mm2, jenis ‘ Conci’
pada 50 Hz dan suhu 85°C akan mempunyai Skin efek 24,5% jika kanal 12 mm
dan 60% jika 40 m.
Dengan
konduktor “Milliken”, karena masing-masing sektor secara automatik
ditransposed, maka pembesaran diameter kanal mengurangi pengaruh skin efek
cukup banyak. Nilai rugi-rugi akibat Skin efek untuk konduktor cooper “Milliken”
cukup rendah yaitu untuk diameter 2500 mm2 pada 85° C dan 25 mm kanal adalah
14%. Nilai rugi-rugi akibat Skin efek yang rendah yaitu 2 s.d 4% dapat
dicapai dengan konduktor yang disusun elemen terisolasi satu dengan yang
lainnya menggunakan enamel.
b.Kanal
Minyak
Pada kabel
inti tunggal, konduktor dilengkapi dengan kanal minyak yang terbuat dari Steel
Strip Spiral bulat terbuka yang menggunakan kawat konduktor stranded. Untuk
jenis Segmental Self Supporting Conductor tidak perlu menggunakan Steel Spiral.
Diameter
kanal minyak disesuaikan dengan persyaratan sistem hidrolik, dan umumnya dengan
batas 12 s.d 25 mm.
Pada sistem
instalasi kabel, dilengkapi dengan tangki-tangki ekspansi baik ujung yang satu
maupun ujung yang lainnya, bergantung pada sirkitnya, atau juga dapat dipasang
tangki ditengah-tengah instalasi kabel.
Instalasi
kabel dirancang dengan prinsip bahwa pada kondisi pelayanan yang tidak normal,
tekanan minyak kabel akan lebih tinggi dari tekanan atmosfir sepanjang
kabel dari sistem instalasi tersebut.
c.Insulation
Isolasi
kabel ini terbuat dari jenis isolasi padat terdiri dari kertas yang dilapiskan
pada konduktor yang diresapi dengan Viskos Compon dan dilakukan treatment
untuk membuang kelembaban serta udara.
Isolasi
kabel terdiri dari “Cellulose Paper” yang dilapiskan pada konduktor yang
membentuk suatu dinding isolasi yang uniform dan kompak dan tidak mengkerut
atau terjadi kerusakan selama proses pembuatan atau ketika penanganan kabel
dilapangan saat penggelaran. seperti pembengkokan serta perlu diawasi baik terhadap
tarikan maupun kelembabannya.
Ketebalan
kertas bervariasi, kertas yang tipis yang mempunyai dielektrik strenght tinggi
tetapi kekuatan mekaniknya rendah dan digunakan pada tempat yang paling
dekat dengan konduktor.
Kertas yang
digunakan mempunyai kemurnian dan keseragaman tinggi, dicuci menggunakan
Deionize water selama pembuatannya.
Sifat
kerapatan dari kertas dipilih secara hati-hati untuk mendapatkan dielektrik
strenght yang paling tinggi dan juga kompatibel dengan metode impregnasi yang
lain. Isolasi tersebut mempunyai ketebalan bervariasi dari 3 mm untuk 30 kV
dan 35 mm yang digabung dengan minyak bertekanan tinggi khususnya untuk
tegangan 750 s.d 1000 kV.
Untuk
kabel-kabel yang besar dan apabila kabel menggunakan selubung aluminium,
isolasi diamankan dari kerusakan mekanik menggunakan lapisan pita “Glass
Fibre Coopen Threated Woven”
d. Minyak
peresap ( impregnasi)
Pada kabel
yang menggunakan selubung logam dari timah atau aluminium untuk mengamankan
konduktor yang terisolasi terutama untuk tegangan >50 kV, karena formasi
pada saat pelayanan yang disebabkan oleh Void akibat Heat Cycling dan pada
waktu ada tekanan tegangan yang lebih besar.
Void-void
ini membentuk ionisasi yang terus bertambah yang akhirnya dapat menyebabkan
kerusakan. Untuk membuang atau menyingkirkan Void-void ini, kabel diberi
minyak, dengan impregnasi penuh memakai bahan yang viskositasnya rendah,
dimana pada waktu ada pemanasan kabel minyak akan mengalir keluar menuju
reservoir dan akan kembali lagi pada waktu kabel bertemperatur rendah. Kabel
yang berdiri sendiri (Self-Contained Oil Filled ) umumnya digunakan dengan
jenis tekanan rendah, yaitu dirancang untuk untuk tekanan minimum namun
masih diatas tekanan udara luar. Nilai aktual tekanan itu dapat lebih tinggi pada
suatu lokasi dan akan bervariasi sepanjang panjangnya instalasi bergantung pada
profil instalasinya. Nilai tekanan yang lebih tinggi lagi, umumnya > 10 atm
digunakan untuk instalasi kabel dengan tegangan tinggi supaya
menaikkan Dielektrik Strenght Isolasi.
Informasi
tentang minyak yang rendah viskositasnya dari minyak kabel T-3570. Minyak
T-3570 murni 100 % jenis hidrokarbon. Tidak memungkinkan untuk memberikan
informasi secara lengkap dari struktur minyak mineral tersebut. Analisa molekul
adalah cukup banyak dipengaruhi oleh teknik pengukuran. Analisa yang dilakukan
oleh NDM, adalah salah satu yang tekniknya sudah dikenal dan memberikan
indikasi dari distribusi aromatik naphtenic dan paraffinic. Menggunakan teknik
ini,minyak T-3570 berisi kira-kira 10 % molekul aromatic yang (utama)
predominantly single dan struktur dua ring.The balance of the oil comprices a
micture of naphtenic and paraffinic grouping predominant.Tidak ada tambahan
bahan kimia berkaitan pada T-3570. karakteristik yang lain yang dapat membantu
bahwa minyak &-3570 merupakan viscositas sangat rendah menjamin bahwa dalam
hal ada kebocoran kabel,minyak akan segera nmuncul pada permukaan air dalam
bentuk film yang sangat tipis.Tambahan lagi,penguapan yang tinggi dari minyak
ini, akan memberi vasilitas mengurangi rugi akibat penguapan.
e. Data
kimia
Acid value
(inorganic)
: nil
Acid value
(organic)
: 0,01mgKOH/g max
Sulphur
content
: non
corrosive
Physical
data
Coefisien of
expansion
: 0,00089/ °C Viscops
Viscosity at
60° C
: 2 cSt
Viscocity
20° C
:
5 cst
Viscosity
pada 0°C
: 10 cst
Flash point
(open)
: 115 °C min
Pour
point
: -27 °C
Cloud
point
: -25 °C
General
information
Extra low
viscocity
e.
Karakteristik Minyak
Minyak kabel
merupakan adalah komponen instalasi kabel yang sangat penting, dan hanya minyak
bagian dari sistem isolasi kabel yang dapat diperiksa setelah kabel dipasang.
Oleh karena itu konsentrasi kita pada karakteristik minyak yang penting yaitu:
·
Viskositas
·
Koefisien muai termal
·
Tegangan tembus
·
Tangen delta
·
Penyerapan terhadap gas
F.
Viskositas
Dapat
dilihat pada perhitungan sistem hidrolik, viskositas minyak adalah sangat
penting. Minyak harus dipertimbangkan dengan desain dari kanal minyak kabel
panjang seksi pemasok minyak dan jenis tangki ekspansion. Viskositaas diukur
dalam senti stokes atau centipoise ( centipoise adalah centistoke dikalikan
dengan spesifik grafiity minyak).
Viskositi
harus serendah mungkin kompatibel dengan titik nyala dan titik mengembun.
Viskositas yang rendah mengijinkan operasi dengan suhu yang sangat rendah dan
membantu desain sistem yang ekonomis dengan mengurangi banyaknya titik pasokan
minyak.
Minyak
mineral Viskositas rendah yang digunakan mempunyai viskositas pada 20° C kurang
lebih 12 cst dan titik tuang 45°C atau kurang.
Salah satu
minyak yaitu Dodecyl Benzene (DDB) yang dikenalkan pada tahun 60an,
mempunyai viskositas pada 20° C sama dengan minyak mineral diatas dan bahkan
lebih rendah titik tuangnya. Selanjutnya, mempunyai titik nyala yang tinggi dan
kemampuan menyerap gas pada waktu terjadi tekanan listrik. Bahkan lebih
rendah Viskositas Dodecyl Benzene (DDB). yang pada penggunaan normal cocok
untuk pemasok tekanan kabel laut yang sangat panjang.
Minyak ini
digunakan untuk inatalsi Angke –Ketapang dan petukangan dan petukangan kearah
Senayan yang mempunyai viscositas 5cSt pada 20°C.
g. Koefisien
Ekspansi Panas
Koefisien
ekspansi panas adalah sangat penting .hal ini memberikan ukuran dari aliran
minyak,dan juga menentukan ukuran ruangan untuk ekspansi. Koefisien panas I ni
juga akan mempengaruhi pada tekanan dinamik,dan dengan demikian juga diameter
kanal minyak (oil duct) ,panjang seksi pemasok minyak dan jenis vesel pemuai
yang dipilih.Dua jenis karaktersitik ini merupakan parameter hidrolik yang
sangat penting.Tetapi agar cairan isolasi mempunyai isolasi yang terbaik,minyak
juga harus mempunyai karakteristik listrik yang baik.
h. Tegangan
tembus
Pertama
minyak kabel harus mempunyai tegangan tembus yang tinggi. Tegangan tembus ini
dapat diukur dengan tes cell spesial. Pengujian dengan alat uji tersebut
memberikan indikasi kondisi minyak isolasi kabel.Air dan kotoran-kotoran akan
merendahkan kuat dielektrik.
i. Tangen
Delta
Mengukur tan
delta minyak adalah pengukuran yang terbaik yang dilakukan untuk memeriksa
kemurnian minyak kabel. Cairan isolasi listrik yang baik diperlukan harga tan
delta yang rendah. Kotoran yang terdapat pada minyak seperti: air, ageing product,rest
of lubricant, debu, udara dan benda lain. Kontaminasi yang berbahaya adalah
kontaminasi yang memberikan kenaikan tan delta.
j.Penyerapan
Gas
Karakteristik lain dari minyak isolasi kabel adalah kemampuan menyerap
gas pada kondisi ada tekanan listrik (electrical stress). Untuk beberapa
alasan, itu dapat terjadi bahwa kita dapat mendapatkan gas entah dimana.
Apabila susunan gas itu tidak dapat diserap, maka akan terjadi
gelembung-gelembung. Tegangan tembus dari gelembung gas adalah lebih kecil dari
pada minyak dan kertas. hal ini kemudian akan membentuk ionisasi dan akhirnya
gagal isolasi. Oleh karena itu bahwa minyak harus mempunyai kemungkinan untuk
menyerap gas apabila tegangan diberikan pada kabel.
Hal yang
penting adalah :
1.
Minyak harus menyerap gas pada terjadi gangguan
2.
Pembuatan,splicing(sambungan dan terminating pada kabel harus dikerjakan dengan
cara yang baik, sehinggga penimbulan gas tidak terjadi.
k. Pelepasan
Gas (degassifying)
Jika minyak
menjadi cairan isolasi yang baik, maka perlu mempunyai minyak yang tanpa
gas atau jenis kontaminasi yang lain. Gas dan air akan dilepas dari minyak pada
mesin pelepas gas. Mesin pelepasan gas bekerja sebgai berikut: minyak yang akan
diolah dihamparkan (spread ) didalam ruangan vaccum, dimana minyak akan
mempunyai permukaan yang luas dibanding volume.gas atau air akan mengurai
didalam ruang vacuum dan minyak yang bebas gas ada dibawah dipompa kedalam
tangki yang rapat. Jika minyak mempunyai kontaminan yang tinggi pada
proses ini dapat diulang-ulang sampai minyak menjadi kering dan bebas gas.
Penyerapan
kotoran minyak yang lain dari air dan gas tidak dapat dilepas selama
proses pelepasan gas (degasifying).
Hasil
penyerapan ini harus dilepas dengan menyaring minyak menggunakan fuller,s
earth. Fuller,s earth akan menyerap semua partikel–partikel dimana partikel
tersebut akan menaikkan tan delta. Penyaringan melalui fuller,s earth adalah
dengan cara memompa minyak melalui suatu penyaring dengan desain khusus. Hal
ini dapat dilakukan terpisah, tetapi sangat sering dilakukan secara seri dengan
degassifying.
Construction:
1 -Conductor (key-stone type)
2 -Conductor shielding
3 -Insulation (oil impregnated paper)
4 -Insulation shielding
5 -Lead sheath
6 -Plastic jacket
7 -Tape armour
8 -Optical fiber (option)
9 -Steel wire armour
10 -Serving
1 -Conductor (key-stone type)
2 -Conductor shielding
3 -Insulation (oil impregnated paper)
4 -Insulation shielding
5 -Lead sheath
6 -Plastic jacket
7 -Tape armour
8 -Optical fiber (option)
9 -Steel wire armour
10 -Serving
KESIMPULAN
Dalam berbagai
penjelasan pada isi makalah, maka dapat dikatakan bahwa Isolasi cair merupakan
Isolasi multifungsi.Selain sebagai Isolasi juga sebagai pendingin,namun harus
melalui perhitungan dan standartisasi bahan isolasi cair yang digunakan
tersebut,terutama Minyak sebagai bahan yang dibahas di makalah ini.
Disusun Oleh Raga Sanjaya 0941150043 Politeknik Negeri Malang 2009
wow ni yang w butuhin.
ReplyDeletetq penjelasan'y.
cukup jelas banget
Sama2 mas
DeleteIni cuma share sebagian kecil tugas ane dulu kok
Beruntung kalau membantu
keren ne artikel, sangat membantu . . .
ReplyDeletezat gabar itu apa ya?
ReplyDeleteMau tanya mas, kenapa ada air didalam transformator? Bukankah didalam transformator tidak boleh ada air?
ReplyDeletebantu menjawab, adanya kandungan air pada transformator dpt diakibatkan juga pada proses pemanasan minyak akibat pemberian tegngan yg cukup tinggi, jadi semakin lama umur minyak maka akan semakin banyak kandungan air nya sehingga dapat dikatakan isolasi minyak sudah tidak jernih.
DeletePerkenalkan saya Fabian, siap membantu Bapak/Ibu yang sedang membutuhkan Transformator/Trafo Distribusi/Power baik spesifikasi standart maupun custom dengan brand Trafindo. untuk lebih jelasnya silahkan hubungi Fabian melalui Tlp atau WA di 081 555 9000 90.
ReplyDeleteterima kasih
Saya menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
ReplyDeleteOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Untuk informasi lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
WA:081310849918
Terima kasih